Artikel


Kenali Priapismus, Ketika Ereksi Terjadi Berkali-Kali

Published at 15 - 09 - 2022

Penyakit ini sebenarnya cukup langka dan penyebabnya diduga terkait dengan penyakit tertentu, obat-obatan atau cedera pada Mr P. Penyakit ini dapat menyerang anak laki-laki berusia 5-10 tahun serta pria dewasa berusia 20-50 tahun.

Baca Juga : Normalkah Buang Air Kecil Bercabang Pada Pria

Penyebab Priapismus Sejauh ini, penyebab priapismus terbagi menjadi dua tipe yaitu:

Priapismus Iskemik

Penyebab terjadinya priapismus iskemik adalah ketika pembuluh darah penis tersumbat sehingga aliran darah terganggu dan menumpuk. Berikut beberapa faktor yang dapat jadi penyebab terjadinya priapismus iskemik adalah:

  1. Penyakit tertentu seperti anemia sel sabit, leukemia, thalasemia, dan multiple myeloma
  2. Mengonsumsi obat-obatan seperti obat pengencer darah, obat antidepresan dan obat pereda pembesaran prostat, obat suntik untuk disfungsi ereksi, obat gangguan psikotik atau kecemasan, obat terapi hormon dan obat ADHD
  3. Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan

Priapismus Noniskemik

Priapismus noniskemik terjadi ketika pembuluh darah robek atau pecah sehingga jumlah darah yang mengalir ke Mr. P terlalu banyak. Kondisi seperti ini dapat disebabkan oleh cedera di sekitar bagian Mr. P, panggul dan anus atau perineum. Selain cedera, ada beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko seseorang terkena priapismus noniskemik, yaitu:

  1. Amiloidosis
  2. Gangguan saraf
  3. Gigitan laba-laba atau kalajengking
  4. Kanker yang terletak dekat dengan penis, seperti kanker prostat dan kanker kandung kemih

Gejala Priapismus

Umumnya, penderita Priapismus mengalami beberapa gejala seperti:

  1. Sakit yang meningkat secara bertahap di area Mr. P
  2. Ereksi yang berlangsung selama lebih dari 4 jam
  3. Batang penis kaku dengan bagian ujungnya yang lunak

Apabila kamu mengalami beberapa gejala di atas, segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan secara mendalam.

Baca Juga : Benarkah Pria Juga Bisa Mengalami PMS?

Dokter akan mengajukan pertanyaan seputar gejala yang dialami pasien, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan menganjurkan pasien menjalani pemeriksaan lanjutan, seperti: Tes darah, untuk mengidentifikasi penyakit yang diduga menjadi penyebab priapismus Tes toksikologi, untuk mendeteksi jenis obat-obatan penyebab priapismus melalui sampel urine USG penis, untuk mendeteksi penyebab priapismus dari cedera atau gangguan pada penis

Pos-pos Terbaru

Membangun Fisik dengan Calisthenics

Mengapa Catur Baik untuk Kesehatan Kognitif Pria?

Apa Itu Varikokel?

Benarkah Makan Terong Bikin "Loyo"?

Nanas Untuk Meningkatkan Kesuburan Pria


Arsip


Kategory